Perbanyakan tanaman kina Cinchona ledgeriana Moens. dan C. succirubra Pavon melalui penggandaan tunas aksiler Propagation of cinchona plant Cinchona ledgeriana Moens. and C. succirubra Pavon through axillary buds multiplication
DOI:
https://doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v72i1.125Keywords:
Cinchona ledgeriana Moens, C. Succirubra Pavon, plant tissue –culture, plantlet acclimatization, axyllary bud-multiplicationAbstract
Summary
Cinchona ledgeriana (Ledger) and C. succirubra (Succi) were industrial commodities which their barks of the trunk contain alkaloid used as raw materials in pharmaceutical, food, drug and beverages and chemical industries. The problem faced in conventional plant propagation are. incompatibilities, high numbers of death caused by transportation, limited numbers and time consume in plant materials production. These problems may be overcome by axillary buds multiplication. The aim of the experiment were to find out propagation technology of Ledger and Succi by tissue culture technique. Experiments were conducted in three consecutive steps, viz the effect of (i) BAP on multiplication and growth of axillary’s bud of Ledger and Succi in vitro culture, (ii) IBA on root initiation and growth, (iii) growth medium on the growth of plantlets in acclimatization.The design of the experiments were Complete Randomized Design with 15 (i & ii) and four (iii) replications. The treatments were (i) 0,1,2,3,4, dan 5 mg/L BAP, (ii) 0.0; 0.5; 1.0; 1.5; 2.0; dan 2.5 mg/L IBA, and (iii) mixture of soil and rice husk charcoal (1:1), mixture of soil and compost (1:1), mixture of soil, rice husk charcoal, and compost (1:1:1). Parameters measured in the experiments were (i) the initiation of buds multiplication rate twice at axillary buds at subculture. (ii) initiation and roots vigor. (iii) numbers of survived plants and plants vigor. The explant source used derived from two-month old axillary buds cultured in Murashige and Skoog (MS) medium without growth regulator. Results of the experiment showed that the best shoot multiplication of Ledger and Succi was obtained from the application of 3 mg/L BAP, with buds multipli-cation rate 7 buds/explant/month for Ledger, and 3-4 buds/explants/month for succi. The best root initation and root growth were found from the application of 2 mg/L IBA. The highest percentage of survived plantlets (100%) in acclimatization was obtained from mixture of soil and rice husk charcoal (1:1) medium. Therefore it is concluded that tissue culture technique could be used for planlet mass propagation of elite C. Ledgeriana and C. Succirubra through axillary bud multiplication.
Ringkasan
Tanaman kina Cinchona ledgeriana (Ledger) dan C. succirubra (Succi) merupakan tanaman industri yang mengandung alkaloid di dalam kulit batangnya dan berguna dalam bidang industri farmasi, makanan, minuman dan kimia. Kendala yang dihadapi dalam perbanyakan tanaman kina secara konvensional dengan sistem sambung adalah inkompatibilitas, kematian akibat pengangkutan cukup tinggi, jumlah bahan tanam yang diproduksi sangat terbatas dan waktu penyediaan yang cukup lama. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan teknik kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk men-dapatkan teknologi perbanyakan tanaman kina Ledger dan Succi dengan teknik kultur jaringan. Penelitian terdiri atas (i) pengaruh BAP terhadap inisiasi dan penggandaan tunas aksilar, (ii) pengaruh IBA terhadap inisiasi serta pertum-buhan akar planlet, dan (iii) pengaruh beberapa medium terhadap pertumbuhan planlet dalam aklimatisasi. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, masing-masing diulang 15 (i & ii) dan (iii) empat kali. Peubah yang diukur untuk percobaan (i) adalah waktu inisiasi tunas dan laju penggandaan tunas aksiler pada dua kali subkulur. (ii) Waktu inisiasi dan vigor akar. (iii) Jumlah tanaman yang bertahan hidup setelah aklimatisasi, serta vigor tanaman. Sumber eksplan yang digunakan adalah tunas aksilar dari kecambah terpilih berumur dua bulan yang dikulturkan dalam medium Murashige dan Skoog tanpa zat pengatur tumbuh. Perlakuan untuk percobaan (i) adalah 0,0; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0 dan 5,0 mg/L BAP, (ii) adalah 0,0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 mg/L IBA, sedang (iii) adalah medium tanam tanah, tanah : arang sekam (1:1), tanah : kompos (1:1), tanah : arang sekam : kompos (1:1:1). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi BAP terbaik untuk inisiasi dan penggandaan tunas tanaman kina Ledger dan Succi adalah 3 mg/L BAP, dengan laju penggandaan tujuh tunas/eksplan/bulan untuk Ledger dan 3-4 tunas/eksplan/bulan untuk Succi. Sedang untuk perakaran diperoleh dari medium MS dengan penambahan 2 mg/L IBA. Persentase tertinggi planlet (100%) yang mampu bertahan hidup pada aklimatisasi diperoleh dari medium campuran tanah : arang sekam (1:1). Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perbanyakan tanaman kina secara in vitro untuk menghasilkan bibit bermutu dapat dilakukan melalui teknik penggandaan tunas aksiler
Downloads
Downloads
Submitted
Accepted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.