Kultur in vitro pisang (Musa paradisiaca L.) cv. Kepok Merah untuk mikropropagasi cepat [In vitro culture of banana (Musa paradisiaca) cv. Kepok Merah for rapid micropropagation]
DOI:
https://doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v84i2.221Keywords:
pisang Kepok Merah, multiplikasi in vitro, nodul meristematikAbstract
Banana (Musa paradisiaca L) cv. Kepok Merah has a high commercial value as it is used in food industries such as banana chip. Besides, Kepok Merah contains high B-complex vitamins that serve in energy metabolism and in the development of infant brain. The establishment of industrial plantations of this plant has been restricted by the lack of planting materials. This research aimed at ameliorating the capacity of plantlets multiplication up to rooting of this banana in a rapid way through in vitro multiplication techniques. Murashige and Skoog (MS) and Woody Plant (WP) media were used as the basic media. For the initiation stage, the media was fortified with 0.2 mg/L IAA and two levels of BA at 3 and 5 mg/L. For shoot multiplication, the concentrations of IAA as well as BA were increased. For rooting, 1 mg/L NAA or IBA was applied. The observations demonstrated that for shoots initiation, both basic media performed good results when enriched with 0.2 mg/L IAA and 5 mg/L BA. The highest rate of shoots multiplication at 6 – 17 shoots per explant, was obtained on MS medium added with 0.5 mg/L IAA and 5 mg/L BA. NAA at 1 mg/L in MS medium produced more rooted plantlets, 3 – 16 roots per plantlet, than those of other treatments.
[Keywords: Musa paradisiaca cv. Kepok Merah, in vitro micropropagation, scalps.]
Abstrak
Pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar Kepok Merah memiliki nilai komersial yang cukup tinggi yaitu sebagai bahan dalam industri pembuatan keripik pisang. Selain itu, pisang Kepok Merah memiliki kandungan vitamin B kompleks cukup tinggi untuk membantu produksi energi dan pembentukan sel-sel otak pada bayi. Pertanaman pisang ini dalam skala industri terkendala oleh kurangnya ketersediaan sumber benih. Teknik kultur jaringan diharapkan dapat menghasilkan benih secara massal dalam waktu yang relatif singkat. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keberhasilan multiplikasi tunas in vitro hingga pengakaran tanaman pisang Kepok Merah secara cepat. Pada tahap inisiasi tunas digunakan media dasar Murashige and Skoog (MS) dan Woody Plant (WP), ke dalam media dasar tersebut ditambahkan IAA 0,2 mg/L dan 2 taraf BA yaitu 3 dan 5 mg/L. Multiplikasi tunas dilakukan pada media dasar yang sama namun dengan taraf konsentrasi IAA serta BA yang ditingkatkan. Tahap perakaran menggunakan media dasar MS dan WP dengan auksin NAA 1 mg/L atau IBA 1 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk inisiasi tunas, media MS dan WP yang diperkaya dengan IAA 0,2 mg/L dan BA 5 mg/L sama baiknya. Untuk multiplikasi tunas, media MS dengan IAA 0,5 mg/L yang dikombinasikan dengan BA 5 mg/L memberikan jumlah tunas paling banyak, yaitu 6 – 17 tunas per eksplan, dan pertumbuhannyapun lebih baik. Pemberian NAA 1 mg/L pada media MS dapat memberikan lebih banyak tunas yang berakar, dengan jumlah akar 3 – 16 per planlet.
[Kata kunci: Musa paradisiaca cv. Kepok Merah, mikropropagasi in vitro, nodul meristematik.]
Downloads
Downloads
Submitted
Accepted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.