Asosiasi Glomus sp. dan Gigaspora margarita pada bibit Aquilaria malaccensis

Authors

  • Endah SUSILOWATI Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Melya RINIARTI Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Maria Viva RINI Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1, Bandar Lampung, 35145

DOI:

https://doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v87i2.342

Keywords:

A. malaccensis, FMA, gaharu, G. margarita, Glomus sp.

Abstract

Abstract

Agarwood (Aquilaria malaccensis) is one of the non-timber forest products that has high economic value. However, this plant grows very slowly.  Therefore, seed technology input is needed, such as addition of arbuscular mycorrhizal fungi (AMF). The objectives of this research were to study the effect of AMF inoculum i.e. Glomus sp., Gigaspora margarita and mixture of both species on agarwood growth and to determine the best AMF type for agarwood seedlings growth. The experimental research design used was a completely randomized design with three treatments, namely Glomus sp. (G), G. margarita (Gi) and a mixture of Glomus sp. and G. margarita (GGi) and without AMF inoculation (K) with each treatment repeated 8 times. The number of AMF spores used was ± 300 spores/seedling, and applied at the time of transplanting from germination tray to the polybag. Data were processed using analysis of variance and least significant difference test (LSD). The results showed there was AMF colonization in agarwood roots after 12 weeks of inoculation with the highest percentage at 20.50% on G. margarita treatment. Overall, AMF improved the growth of agarwood seedlings. The best seedlings growth was in the treatment of mixed AMF (GGi). Increased growth was found in plant height (14.68 cm), seedling diameter (2.16 mm), leaf area (119.30 cm2), root volume (1.15 mL), total dry weight (0.83 g), and shoot root ratio (4.99).

[Keywords: agarwood, A. malaccensis,AMF, G. margarita,Glomussp.]

Abstrak

Gaharu (Aquilariamalaccensis) adalah salah satu hasil hutan bukan kayu yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Namun tanaman ini memiliki pertumbuhan yang lambat, sehingga diperlukan input teknologi pembibitan berupa penambahan fungi mikoriza arbuskular (FMA). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian FMA tunggal Glomussp., Gigaspora margaritadan campuran keduanya (Glomussp. dan G. margarita)terhadap pertumbuhan gaharu serta menentukan isolatyang menghasilkan pertumbuhan bibit gaharu yang lebih baik Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap untuk menguji tiga perlakuan yaitu Glomussp. (G), Gmargarita (Gi) dan campuran Glomus sp. dan G. margarita(GGi) serta satu kontrol (K) dengan  masing – masing perlakuan diulang 8 kali. Inokulum FMA yang digunakan memiliki kepadatan ±300 spora/bibit dan diinokulasikan saat bibit dipindahkan dari persemaian ke polybag. Data diolah menggunakan analisis varians dan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan adanya kolonisasi FMA dalam akar gaharu setelah 12 minggu inokulasi dengan persentase kolonisasi tertinggi 20,50% oleh G. margarita.  Secara keseluruhan, pemberian FMA mampu meningkatkan pertumbuhan bibit gaharu. Pertumbuhan terbaik terjadi pada perlakuan FMA campuran (GGi).  Peningkatan pertumbuhan secara nyata dapat dilihat pada tinggi tanaman (14,68 cm), diameter bibit (2,16 mm), luas daun (119,30 cm2), volume akar (1,15 mL), bobot kering total (0,83 g) dan nisbah tajuk akar (4,99).

[Kata kunci: Amalaccensis, FMA, gaharu, G. margarita, Glomus sp.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Berruti A, E Lumini, R Balestrini & V Bianciotto (2016). Arbuscular mycorrhizal fungi as natural biofertilizers: let’s benefit from past successes. Front Microbiol 6, 1 – 13.

Bucking H, E Liepold & P Ambilwade (2012). The role of the mychorrizal symbiosis in nutrient uptake of plants and the regulatory mechanisms underlying these transport processes. Plant Sci, 107 – 137.

Budi SR, TE Saputri & M Turjaman (2014). Pemanfaatan fungi mikoriza arbuskula (fma) dan arang tempurung kelapa untuk meningkatkan pertumbuhan semai Gmelina arborea Roxb. dan Ochroma bicolor Rowlee. di persemaian. J Silvikultur Tropika 5(1), 24 – 32.

Budi SW & L Setyaningsih (2013). Arbuscular mycorrhizal fungi and biochar improved early growth of neem (Melia azedarach Linn.) seedling under greenhouse conditions. J Man Hut Trop 19(2), 103 – 110.

CITES (2017). Appendix II of convention on international trade in endangered species of wild fauna and flora. Diunduh dari http://www.cites.org/eng/app/appendices. php. [13 April 2018].

Fitriana N, A Muin & Fahrizal (2017). Pertumbuhan tanaman gaharu (Aquilaria spp) yang diinokulasi fungi mikoriza arbuskula (fma) di bawah tiga kondisi naungan. Jurnal Hutan Lestari 5(2), 514 – 520.

Ginting IF, S Yusnaini, Dermiyati & MV Rini (2018). Pengaruh inokulasi fungi mikoriza arbuskular dan penambahan bahan organik pada tanah pasca penambangan galian c terhadap pertumbuhan dan serapan hara p tanaman jagung (Zea mays L.). Jurnal Agrotek Tropika 6(2), 110 – 118.

Irianto RSB (2015). Efektivitas fungi mikoriza arbuskular terhadap pertumbuhan kihiang (Albizia procera Benth) di persemaian dan lapangan. J Penelitian Hutan Tanaman 12(2), 115 – 122.

Jamiolkowska A, A Ksiezniak, B Hetman, M Kopcki, BS Bednarz, A Galazka & AH Thanoon (2017). Interaction of arbuscular mycorrhizal fungi with plants and soil microflora. Acta Sci Pol Hortorum Cultus 16(5), 89 – 95.

Lizawati, E Kartika, Y Alia & R Handayani (2014). Pengaruh pemberian kombinasi isolat fungi mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) yang ditanam pada tanah bekas tambang batubara. Biospecies 7(1), 14 – 21.

Monggoot S, S Popluechai, E Gentekaki & P Pripdeevech (2017). Fungal endophytes: an alternative source for production of volatile compounds from agarwood oil of Aquilaria subintegra. Microb Ecol 74, 54 – 61.

Muzakkir, EF Husin, Agustina & A Syarif (2010). Efektivitas berbagai fungi mikoriza arbuskular indigenus terhadap serapan hara p dan pertumbuhan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.). Jurnal Solum 2 (7), 137 – 143.

Nurbaiti S, A Muin & Fahrizal (2016). Pertumbuhan tanaman gaharu Aquilaria spp dengan pemberian mikoriza dan mulsa pada lahan terbuka di tanah ultisol. Jurnal Hutan Lestari 4(4), 552 – 563.

Nusantara AD, YH Bertham & I Mansur (2012). Bekerja dengan Fungi Mikoriza Arbuskula. IPB Press. Bogor. 85 p.

Palasta R & MV Rini (2017). Pertumbuhan bibit kelapa sawit dengan aplikasi fungi mikoriza arbuskular dan beberapa dosis pupuk fosfat. Jurnal Agro Industri Perkebunan 5(2), 97 – 106.

Rini MV & U Efriyani (2016). Respons bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap pemberian fungi mikoriza arbuskular dan cekaman air. Menara Perkebunan 84(2), 106 – 114.

Rinti DK, Yusran & Irmasari (2015). Respon pertumbuhan semai kemiri (Aleurites moluccana Willd.) terhadap inokulasi beberapa spesies fungi mikoriza arbuskular. Warta Rimba 3(2), 49 – 56.

Rodiansyah, A Muin & Iskandar (2016). Pengaruh frekuensi pemberian dan dosis pupuk organik air terhadap pertumbuhan dan indeks mutu bibit gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) di persemaian. Jurnal Hutan Lestari 4(2), 185 – 192.

Salampessy MN, D Mardi & M Sutisna (2008). Pengaruh jamur endomikoriza, intensitas cahaya dan kandungan air terhadap pertumbuhan semai gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) di persemaian. Jurnal Kehutanan Tropika Humida 1(1), 63 – 73.

Santoso E, AW Gunawan & M Turjaman (2007). Kolonisasi cendawan mikoriza arbuskula pada bibit tanaman penghasil gaharu Aquala ria microcarpa Baill. J Penel Hut Konserv Alam 4(5), 499 – 509.

Sarina, Burhanuddin & R Suryantini (2016). Asosiasi fungi mikoriza (FMA) arbuskula pada tanaman penghasil gaharu (Aquilaria malaccensis). J Hutan Lestari 4(1), 91-99.

Siah AH, P Namasivayam & R Mohamed (2016). Transcriptome reveals senescing callus tissue of Aquilaria malaccensis, an endangered tropical tree, triggers similar response as wounding with respect to terpenoid biosynthesis. Tree Genet Genomes 12(32), 1 – 10.

Suhartati (2013). Budidaya tanaman gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) di lahan kebun kelapa sawit dengan aplikasi teknik silvikultur. Info Teknis EBONI 10(1), 37 – 47.

Suryaningrum R, E Purwanto & Sumiyati (2016). Analisis pertumbuhan beberapa varietas kedelai pada perbedaan intensitas cekaman kekeringan. Agrosains 18(2), 33 – 37.

Veresoglou SD, G Menexes & MC Rillig (2012). Do arbuscular mycorrhizal fungi affect the allometric partition of host plant biomass to shoots and roots? A meta-analysis of studies from 1990 to 2010. Mycorrhiza 22, 227 – 235.

Wahidah BF & Hasrul (2017). Pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh indole acetic acid (iaa) terhadap pertumbuhan tanaman pisang saying (Musa paradisiaca L. Var. Sayang) secara in vitro. Jurnal Teknosains 11(1), 27 – 41.

Yelianti U, D Syamsuwida, E Suita, E Rohani & A Rahmat (2009). Biodiversity of arbuscular mychorrizal fungi (amf) in potatos rhizospheree and it potential as biofertilizer. Sainstek 7(1), 59 – 64.

Downloads

Submitted

24-07-2019

Accepted

17-10-2019

Published

31-10-2019

How to Cite

SUSILOWATI, E., RINIARTI, M., & RINI, M. V. (2019). Asosiasi Glomus sp. dan Gigaspora margarita pada bibit Aquilaria malaccensis. Menara Perkebunan, 87(2). https://doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v87i2.342